Gaya dan Pengaruhnya terhadap benda
Seorang Astronaut ketika berada diluar angkasa dapat melayang dengan bebas hal ini dikarenakan berat tubuhnya hampir nol yang mana keadaan seperti ini biasa disebut dengan keadaan tanpa bobot. Tahukah kamu, mengapa ketika berada diluar angkasa Astronaut tidak memiliki bobot? bahkan bukan Astronaut saja, semua benda yang ada diluar angkasa akan memiliki berat nol. Semua hal tersebut sesungguhnya sangat berkaitan dengan yang namanya gaya.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan kegiatan menarik atau mendorong. Tarikkan dan dorongan ini jika diartikan dalam ilmu fisika disebut dengan gaya. Karena adanya gayalah semua benda bisa berpindah tempat. Misalnya saja bola yang diam ketika ditendang (diberi gaya) maka akan berpindah tempat. Tidak hanya berpindah tempat saja, benda yang diberikan gaya juga bisa berubah bentuk, misalnya karet yang ditarik maka akan menjadi memanjang.
Selain gaya sentuh, ada lagi gaya lainnya yaitu gaya tak sentuh, seperti namanya tentunya gaya ini akan terjadi tanpa adanya sentuhan. Contoh gaya tak sentuh adalah buah kelapa yang berada diatas pohon ketika jatuh akan jatuh kebawah (Tanah), hal ini terjadi akibat adanya gaya gravitasi bumi. Gaya tarik bumi (Gravitasi Bumi) bisa terjadi tanpa harus adanya sentuhan antara benda dan gaya, asalkan benda tersebut masih berada dalam ruang lingkup gravitasi bumi. Selain gravitasi bumi, gaya tak sentuh lainnya yaitu gaya listrik (gaya Coulomb) dan gaya magnet (gaya Lorentz).
Jadi, berdasarkan pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi sebuah benda, baik dari segi kecepatan gerak, arah gerak dan bentuk benda. Gaya merupakan besaran dengan simbol F yang dapat diukur dengan alat pengukur gaya yang disebut dengan neraca pegas (dinamometer).
Benda yang terlempar atau terjatuh dari atas akan menglami namanya gaya gravitasi bumi, karena itulah semakin besar massa benda maka akan semakin besar pula gaya tarik bumi yang mengenainnya.
Untuk mengukur gaya tarik bumi pada sebuah benda maka dapat dilakukan dengan cara menggantungkan benda tersebut pada neraca pegas. Besar gaya yang ditunjukan oleh skala neraca pegas dinyatakan dalam satuan newton (N). Semakin berat benda maka akan semakin besar pula gaya yang diberikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa besar gaya tarik bumi terhadap benda akan sebanding dengan massanya. Selanjutnya besar tarik bumi terhadap benda inilah yang akan menjadi berat benda.
Jadi, berat sebuah benda juga akan dinyatakan dalam satuan newton. Selain memiliki besar, gaya juga memiliki arah. Karena memiliki arah tersebut benda dapat digambarkan sebagai garis berarah atau anak panah. Panjang garis akan menunjukan besar gaya sedangkan arahnya akan menunjukan arah dari suatu gaya. Jika gaya yang besarnya 1 N maka kekiri panjangnya 1 cm dan jika gaya besarnya 2 N kekanan akan digambarkan sebagai garis berarah sepanjang 2 cm kekanan.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melakukan kegiatan menarik atau mendorong. Tarikkan dan dorongan ini jika diartikan dalam ilmu fisika disebut dengan gaya. Karena adanya gayalah semua benda bisa berpindah tempat. Misalnya saja bola yang diam ketika ditendang (diberi gaya) maka akan berpindah tempat. Tidak hanya berpindah tempat saja, benda yang diberikan gaya juga bisa berubah bentuk, misalnya karet yang ditarik maka akan menjadi memanjang.
Pengaruh Gaya Terhadap Benda
Seperti yang dikatakan sebelumnya sebuah benda tidak akan bergerak jika belum diberikan gaya, layaknya mobil yang mogok tidak akan pernah bergerak sebelum diberi gaya dorongan. Jadi, dalam hal ini dapat kita artikan bahwa sebuah gaya dapat mempengaruhi benda baik dari segi perpindahan maupun bentuk, jika antara gaya dan benda saling bersentuhan. Gaya yang seperti ini biasa disebut dengan gaya sentuh, contoh lain dari gaya sentuh yaitu gaya gesekan, gaya tegangan tali dan gaya normal.Selain gaya sentuh, ada lagi gaya lainnya yaitu gaya tak sentuh, seperti namanya tentunya gaya ini akan terjadi tanpa adanya sentuhan. Contoh gaya tak sentuh adalah buah kelapa yang berada diatas pohon ketika jatuh akan jatuh kebawah (Tanah), hal ini terjadi akibat adanya gaya gravitasi bumi. Gaya tarik bumi (Gravitasi Bumi) bisa terjadi tanpa harus adanya sentuhan antara benda dan gaya, asalkan benda tersebut masih berada dalam ruang lingkup gravitasi bumi. Selain gravitasi bumi, gaya tak sentuh lainnya yaitu gaya listrik (gaya Coulomb) dan gaya magnet (gaya Lorentz).
Jadi, berdasarkan pembahasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa gaya dapat mempengaruhi sebuah benda, baik dari segi kecepatan gerak, arah gerak dan bentuk benda. Gaya merupakan besaran dengan simbol F yang dapat diukur dengan alat pengukur gaya yang disebut dengan neraca pegas (dinamometer).
Benda yang terlempar atau terjatuh dari atas akan menglami namanya gaya gravitasi bumi, karena itulah semakin besar massa benda maka akan semakin besar pula gaya tarik bumi yang mengenainnya.
Untuk mengukur gaya tarik bumi pada sebuah benda maka dapat dilakukan dengan cara menggantungkan benda tersebut pada neraca pegas. Besar gaya yang ditunjukan oleh skala neraca pegas dinyatakan dalam satuan newton (N). Semakin berat benda maka akan semakin besar pula gaya yang diberikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa besar gaya tarik bumi terhadap benda akan sebanding dengan massanya. Selanjutnya besar tarik bumi terhadap benda inilah yang akan menjadi berat benda.
Jadi, berat sebuah benda juga akan dinyatakan dalam satuan newton. Selain memiliki besar, gaya juga memiliki arah. Karena memiliki arah tersebut benda dapat digambarkan sebagai garis berarah atau anak panah. Panjang garis akan menunjukan besar gaya sedangkan arahnya akan menunjukan arah dari suatu gaya. Jika gaya yang besarnya 1 N maka kekiri panjangnya 1 cm dan jika gaya besarnya 2 N kekanan akan digambarkan sebagai garis berarah sepanjang 2 cm kekanan.
0 Response to "Gaya dan Pengaruhnya terhadap benda"
Posting Komentar